Prophetic Education at Pesantren As A Efforts To Prevent Religious Radicalism
Abstract
Whether it is recognized or not, religion is the most influencing factor in many social conflict phenomena. An unbalanced understanding of religion is suspected of being one of the triggers. Thus, efforts are needed to educate the public about good religious behaviour so that people understand that religion's existence is to create harmony in life, not contrary to incite hostility. Pesantren is one of the alternatives which is expected to be a way out to untangle the tangled threads of religious issues that have become a classic problem in Indonesia today. Pesantren have an essential role in realizing peace in heterogeneous life, namely through prophetic education. One of the pesantren that applies a predictive education pattern is Pesantren An Najah Purwokerto. This research is qualitative, to analyze prophetic teaching at Pesantren An Najah Purwokerto to prevent religious radicalism and describe the supporting and inhibiting factors of prophetic education at Pesantren An Najah Purwokerto. The results showed that the application of prophetic teaching at Pesantren An Najah Purwokerto through several activities, including (1) Introducing the concept of "liyan" or the other in the context of social or community life; (2) Grounding the rationales of the "hubbul wathan" nationalism; (3) Implementing "Peace Education". (4) Religious education based on local culture.



References
Ainiyah, N., & Wibawa, N. H. H. P. (2013). Pembentukan karakter melalui pendidikan agama Islam. Al-Ulum, 13(1), 25–38.
Akmansyah, M. (2016). Tujuan pendidikan rohani dalam perspektif pendidikan sufistik. Ijtimaiyya: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 9(1), 91–108. https://doi.org/10.24042/ijpmi.v9i1.851
Alim, N., Pairin, P., Ikhsan, M., Samrin, S., & Syamsuddin, S. (2018). Singularitas agama: Identifikasi aliran dan paham radikal di Kendari. Al-Ulum, 18(2), 271–300. https://doi.org/10.30603/au.v18i2.487
Alkatiri, W. (2018). Religious extremism di era post-everything. Akademika.
Anis, A. (2016). Al-Khawarij dan al-murjiah (sejarah timbulnya dan pokok-pokok ajarannya). Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim Dan Bimbingan Rohani, 2(1), 26–41. https://doi.org/10.47435/mimbar.v2i1.280
Asrori, A. (2015). Radikalisme di Indonesia: Antara historisitas dan antropisitas. Kalam, 9(2), 253–268. https://doi.org/10.24042/klm.v9i2.331
Djamal, M. (2018). Pendidikan dan rekonstruksi budaya. Jurnal Pendidikan Surya Edukasi (JPSE), 4(1), 48–61. https://doi.org/10.37729/jpse.v4i1.4894
Eriyanto, M. G., Roesminingsih, Soedjarwo, & Soeherman, I. K. (2021). The effect of learning motivation on learning independence and learning outcomes of students in the package C equivalence program. IJORER: International Journal of Recent Educational Research, 2(4), 455-467. https://doi.org/10.46245/ijorer.v2i4.122
Fauzi, F. (2018). Problem doktrin relativisme (studi kritis pemikiran cendekiawan muslim Indonesia). Tasfiyah: Jurnal Pemikiran Islam, 2(2), 245–270. https://doi.org/10.21111/tasfiyah.v2i2.2576
Fuad, A. Z. (2014). Taksonomi transenden (paradigma baru tujuan pendidikan Islam). Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies), 2(1), 1–25. https://doi.org/10.15642/jpai.2014.2.1.1-25
Haryanto, J. T. (2016). Radikalisme dan kebangsaan. Arti Bumi Intaran.
Indianto, D. (2019). Pitutur luhur. Pustaka Senja.
Jannah, S. M., & Nawir, M. (2018). Harmonisasi agama (studi kasus koeksistensi umat beragama di kecamatan Lamasi kabupaten Luwu). Equilibrium: Jurnal Pendidikan, 6(2), 133–140. https://doi.org/10.26618/equilibrium.v6i2.2595
Juditha, C. (2018). Hoax communication interactivity in social media and anticipation (interaksi komunikasi hoax di media sosial serta antisipasinya). Jurnal Pekommas, 3(1), 31–44. https://doi.org/10.30818/jpkm.2018.2030104
Khamid, N. (2016). Bahaya radikalisme terhadap NKRI. Millati: Journal of Islamic Studies and Humanities, 1(1), 123–152. https://doi.org/10.18326/mlt.v1i1.123-152
Masduqi, I. (2013). Deradikalisasi pendidikan Islam berbasis khazanah pesantren. Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 1–20. https://doi.org/10.14421/jpi.2013.21.1-20
Miftahulloh. (2017). Pendidikan profetik perspektif moh. roqib dan implikasinya dalam rekonstruksi pendidikan islam integratif. IAIN Purwokerto.
Mu’awwanah, N. (2018). Konstruksi pemahaman masyarakat terhadap hadis “kullu bid’atin dlalalah". Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis, 17(2), 159–186. https://doi.org/10.14421/qh.2016.1702-01
Muniroh, N. (2018). Implementasi nilai nasionalisme dan gotong royong dalam mata pelajaran pkn di MI pabelan dan MI miftahun najihin kecamatan Pabelan kabupaten semarang tahun pelajaran 2017/2018. Skrispi. IAIN Salatiga.
Muslihah, E. (2014). Pesantren dan pengembangan pendidikan perdamaian studi kasus di pesantren an-nidzomiyyah labuan pandeglang Banten. Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 14(2), 311–340. https://doi.org/10.24042/ajsk.v14i2.693
Najib, F. A., & Humaidi, H. (2020). Nasionalisme dalam Al-Qur’an (analisis kontektual abdullah saeed). Al-Insyiroh: Jurnal Studi Keislaman, 6(1), 70–83. https://doi.org/10.35309/alinsyiroh.v6i1.3817
Naupal, N. (2014). Klaim kebenaran teologi dan tuntutan zaman: Refleksi kritis atas etika beragama. KALAM, 8(2), 255–280. https://doi.org/10.24042/klm.v8i2.303
Ngafifi, M. (2014). Kemajuan teknologi dan pola hidup manusia dalam perspektif sosial budaya. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi Dan Aplikasi, 2(1), 33-47. https://doi.org/10.21831/jppfa.v2i1.2616
Rahadi, D. R. (2017). Perilaku pengguna dan informasi hoax di media sosial. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 5(1), 58–70. https://doi.org/10.26905/jmdk.v5i1.1342
Ridlwan, M. (2013). Revitalisasi peran profetik pesantren dalam membendung radikalisme agama. Al Hikmah: Jurnal Studi Keislaman, 3(1), 2–2. https://doi.org/10.36835/hjsk.v3i1.364
Rizqa, H. (2020, March 27). Beragama itu mudah, jangan mempersulit diri. Republika Online.
Rodin, D. (2016). Islam dan radikalisme: Telaah atas ayat-ayat “kekerasan” dalam al-Qur’an. Addin, 10(1), 29–60. https://doi.org/10.21043/addin.v10i1.1128
Roqib, M. (2016). Filsafat pendidikan profetik. Pesantren An Najah Press.
Rozi, M. A. F. (2018). Implementation of prophetic education in islamic boarding school (pesantren). Edukasi : Jurnal Pendidikan Islam (e-Journal), 6(1), 140–161. https://doi.org/10.5281/edukasi.v6i1.330
Tamam, B. (2015). Pesantren, nalar dan tradisi. Pustaka Pelajar.
Wajdi, M., Nurdiyanti, & Amir, N. (2021). Improving students’ motivation and learning outcomes using edmodo learning media assisted with meeting room media on the circulation system materials. IJORER: International Journal of Recent Educational Research, 2(4), 392-401. https://doi.org/10.46245/ijorer.v2i4.119
Widiyanto, D. (2017). Pembelajaran toleransi dan keragaman dalam pendidikan pancasila dan kewarganegaraan di sekolah dasar. Prosiding Konferensi Nasional Kewarganegaraan, 3(1), 109-115.
Zaini, A. H. F. (2018). Nasionalisme kaum sarungan. Kompas Gramedia Utama.
Copyright (c) 2021 IJORER : International Journal of Recent Educational Research

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


